Progres Jembatan Juwana Pati Tak Bisa Dipercepat, Ini Alternatifnya

Lingkarpati.com– Pembangunan Jembatan Juwana, Kabupaten Pati yang lambat menyebabkan arus lintas terganggu bahkan menyebabkan macet. Pada November 2022 lalu, pembangunan baru sampai tahap pembongkaran.

MONITORING: Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo meninjau pembangunan jembatan Juwana, Pati pada Rabu, 7 Desember 2022. (Aziz Afifi/Lingkarjateng.id)

Lambatnya pengerjaan Jembatan Juwana itu pun kemudian ditinjau oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat berkunjung ke Kabupaten Pati pada Rabu, 7 Desember 2022 kemarin.

 

Melihat kondisinya, Ganjar mengatakan bahwa pembangunan tak bisa dilakukan dengan cepat karena harus dibongkar total.

 

 

“Masih agak panjang, masih lebaran tahun depan. Tugas kita sekarang mengatur lalu lintas dan itu sudah ada. Tapi, hanya saja banyak traffic jam dan kelokan-kelokan,” terangnya. 

 

Masuki Tahap Pembongkaran, Progres Jembatan Juwana Pati Baru Capai 40 Persen

 

Masyarakat diminta memahami kondisi keterlambatan pembangunan. Sebab jembatan yang berumur hampir 70 tahunan itu harus dibongkar sebelum diperbaiki.  

 

“Ini tidak bisa cepat kalau bukan Bandung Bondowoso yang datang,” katanya. 

Baca Juga : 

Ini Penyebab Utama Masih Banyak Orang yang Korupsi

Sementara, jika ingin pembangunan dipercepat maka harus menambah jumlah pekerja.

 

“Bagaimana dipercepat yaitu paling tidak menambah orang. Jika kita menghitung satu-satu. Ada orang ngendorin skrup, ada orang yang ngambil. Setelah itu bukanya gampang. Rasanya perlu nambah orang untuk membuka sekrup sendiri,” ujarnya. 

 

Lebih lanjut, Ganjar meminta selama proses pembangunan jalan alternatif diperhatikan.

 

“Area jalan yang mungkin akan rusak. Karena sudah ada komitmen akan maintenance dalam pembangunan ini. Sehingga, masyarakat akan memahami situasi ini dan kemudian jalur alternatif bisa diketahui, ” tutupnya.

 

Pihaknya pun juga telah menyediakan bibit pohon tanaman keras yang nantinya berfungsi sebagai penyangga air hujan.

“Kita siapkan bibit, kita tanami jadi konservasi. Mumpung masih ada waktu, kita bantu, dalam waktu cepat harus ada reboisasi. Langsung saja kontak Perhutani,” imbuhnya.

Terkait bantuan pangan, menurut Ganjar sudah cukup mumpuni. Dirinya mengapresiasi Pemkab Pati bersama dengan relawan yang sigap tanggap memberikan bantuan kepada para korban.

Disisi lain, Pj Bupati Pati Henggar Budi Anggoro menambahkan bahwa pihaknya telah mempersiapkan ribuan bibit pohon tanaman yang rencananya akan ditanam pada 14 Desember 2022 mendatang untuk reboisasi.

“Kami sudah koordinasi dengan Perhutani, nanti tanggal 14 kami adakan reboisasi Kendeng bersama dengan masyarakat dan relawan,” ungkapnya.

Setelah reboisasi, Henggar berharap masyarakat dapat sadar dan memelihara tanaman dengan baik. Jangan sampai ditinggal atau bahkan dicabut untuk diganti dengan jagung.(Lingkar Network | Aziz Afifi – Koran Lingkar)